Detail Opini Guru

Perubahan Iklim di Indonesia: Peran Dunia Pendidikan dalam Pengurangan Dampaknya

Rabu, 16 April 2025 12:04 WIB
  122 |   -

Oleh: Bambang Setyo Utomo, S.Pd.

Guru di SMP Negeri 1 Tegalombo dan

Mahasiswa Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta

 

Perubahan iklim telah menjadi isu global yang memengaruhi setiap sudut bumi, dan Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, tidak terlepas dari dampaknya. Dengan lebih dari 17.000 pulau dan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Dari kenaikan permukaan laut yang mengancam garis pantai hingga cuaca ekstrem yang merusak pertanian serta kehidupan sehari-hari, perubahan iklim menghadirkan tekanan yang signifikan. Namun, dengan strategi dan tindakan yang tepat, Indonesia dapat mengurangi dampaknya. Salah satu elemen kunci dalam upaya ini adalah peran penting sekolah dan warga sekolah.

 

Dampak Perubahan Iklim di Indonesia

Indonesia rentan terhadap dampak perubahan iklim, berikut beberapa dampak utamanya:

Peningkatan Permukaan Air Laut: Indonesia memiliki garis pantai yang panjang dan banyak wilayah pesisir yang rentan. Peningkatan permukaan air laut akibat perubahan iklim mengancam erosi pantai, mengurangi habitat satwa liar, dan membahayakan pemukiman serta infrastruktur di daerah pesisir. Beberapa wilayah telah melaporkan bahwa peningkatan permukaan air laut telah mengakibatkan banjir rob yang merusak tanaman dan mengganggu kehidupan masyarakat.

Cuaca Ekstrem: Indonesia mengalami peningkatan intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem, seperti badai, banjir, dan kekeringan. Cuaca ekstrem ini dapat merusak infrastruktur, mengganggu pasokan air bersih, serta berdampak buruk pada produksi pangan dan ketahanan pangan. Perubahan pola curah hujan juga mempengaruhi pola tanam petani yang sering kali harus beradaptasi dengan perubahan cuaca yang tidak menentu.

Kerusakan Ekosistem: Perubahan suhu dan pola curah hujan merusak ekosistem darat dan laut. Terumbu karang yang merupakan salah satu kekayaan hayati laut kita telah mengalami pemutihan akibat kenaikan suhu air laut. Kehilangan terumbu karang ini mengancam keberlanjutan ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan yang bergantung padanya.

 

Cara Mengatasi Dampak Perubahan Iklim

Indonesia dapat mengambil berbagai langkah untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Langkah-langkah ini mencakup berbagai sektor dan memerlukan kerja sama dari semua pihak:

Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Kebijakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca harus digencarkan. Ini termasuk pengembangan dan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biodiesel, serta mendorong efisiensi energi di berbagai sektor. Selain itu, pelestarian hutan juga memainkan peran penting. Program reforestasi dan rehabilitasi lahan kritis perlu diperkuat untuk menyerap lebih banyak karbon dari atmosfer.

Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim: Membangun infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, memperbaiki sistem irigasi pertanian, dan mengembangkan strategi mitigasi bencana dapat membantu masyarakat lebih siap menghadapi dampak perubahan iklim. Di daerah pesisir, pembangunan tanggul dan pemindahan pemukiman ke tempat yang lebih aman dapat mengurangi risiko banjir rob. Sementara itu, di sektor pertanian, penggunaan teknologi untuk prediksi cuaca dan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dapat meningkatkan ketahanan pangan.

Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi jejak karbon dapat memperkuat upaya mitigasi perubahan iklim. Program-program edukasi dan kampanye publik bisa mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat untuk lebih ekologis. Media massa, media sosial, dan komunitas lokal semuanya dapat berperan dalam menyebarluaskan informasi yang benar dan membangun kesadaran ini.

Peran Sekolah dalam Mengurangi Dampak Perubahan Iklim

Sekolah memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku generasi muda terhadap lingkungan. Di sinilah kesadaran dan pemahaman tentang isu-isu lingkungan, termasuk perubahan iklim, dapat ditanamkan sejak dini. Beberapa langkah yang dapat diambil oleh sekolah dan warga sekolah meliputi:

Pendidikan Lingkungan Hidup: Kurikulum sekolah harus mencakup pendidikan lingkungan hidup yang komprehensif. Siswa perlu memahami isu-isu lingkungan, dampak perubahan iklim, dan tindakan yang dapat mereka ambil untuk menguranginya. Edukasi ini harus dimulai sejak dini dan berlanjut hingga tingkat yang lebih tinggi. Melalui pelajaran dan proyek-proyek lingkungan, siswa dapat belajar dari praktek langsung mengenai cara menjaga dan melestarikan lingkungan.

Program Sekolah Hijau: Sekolah dapat mengimplementasikan program sekolah hijau dengan inisiatif seperti menanam pohon di lingkungan sekolah, mengelola sampah dengan baik, dan mempromosikan penggunaan transportasi ramah lingkungan. Program sekolah hijau ini tidak hanya mengurangi jejak karbon sekolah tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab lingkungan pada siswa. Selain itu, program ini dapat melibatkan siswa dalam kegiatan yang dapat memberikan dampak positif langsung pada lingkungan sekitar mereka.

Penggunaan Energi Terbarukan: Sekolah dapat beralih ke sumber energi terbarukan, seperti panel surya, untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka. Ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga mengajarkan siswa tentang pentingnya energi bersih dan berkelanjutan. Pemanfaatan teknologi ramah lingkungan di sekolah dapat menjadi contoh nyata bagi siswa tentang bagaimana menciptakan masa depan yang lebih hijau.

Partisipasi dalam Proyek Lingkungan: Melibatkan siswa dalam proyek lingkungan, seperti kampanye kebersihan, proyek daur ulang, dan konservasi air, dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam bentuk club atau kelompok kerja yang fokus pada isu-isu tertentu seperti pengelolaan sampah atau konservasi energi. Selain itu, kolaborasi dengan komunitas lokal dan organisasi lingkungan dapat memperluas dampak proyek ini.

Penggunaan Transportasi Ramah Lingkungan: Mendorong siswa dan staf sekolah untuk menggunakan transportasi ramah lingkungan seperti bersepeda, berjalan kaki, atau menggunakan transportasi umum dapat mengurangi emisi karbon. Sekolah dapat menyediakan fasilitas yang mendukung, seperti parkir sepeda dan area penjemputan yang aman. Kampanye kesadaran tentang manfaat transportasi ramah lingkungan juga dapat dilakukan secara rutin.

 

Kesimpulan

Perubahan iklim adalah tantangan besar yang memerlukan tindakan bersama dari berbagai sektor. Di Indonesia, dampak perubahan iklim sudah terasa, namun upaya mitigasi dan adaptasi dapat membantu mengurangi risiko yang dihadapi. Sekolah dan warga sekolah memiliki peran penting dalam upaya ini melalui pendidikan, inisiatif hijau, dan partisipasi aktif dalam proyek-proyek lingkungan. Dengan meningkatkan kesadaran dan melibatkan generasi muda, kita dapat menciptakan gelombang perubahan positif yang dapat membantu Indonesia menjadi lebih tangguh terhadap perubahan iklim. Melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, komunitas, dan institusi pendidikan, kita bisa memastikan masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan untuk bumi kita.

Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini